you are beautiful like marrygold
under the rainbow
you let me see your true colour
it fells like you are my best soulmate friend
you hear words I say
san say words I want to hear
even whisper sound like thunder in my ear
your colour fly me high
your tone drive my mad
time that we spent
make me saved a thousand years
for another life
Thursday, November 26, 2009
Monday, November 23, 2009
Tips bermain magic lines dan nilai filosofi nya
1. Mulai dari bola yang sudah tersusun membentuk garis.
minimal 2. Disini anda belajar efektifitas
2. Pilih bola yang posisinya terjepit. Disini anda belajar moralitas
3. Tuntaskan segera bola yang sudah akan meledak. Disini anda belajar "taking chances"
4. Usahakan menyusun bola lebih dari 5, agar skor tinggi. Anda belajar achievement.
5. Memindah Bola yang menghalangi garis bola yang tersusun,
sebisanya di pindahkan ke tempat yang berguna. Anda sedang belajar smart, alias cerdik
6. Jeli melihat calon bola yang akan tumbuh. Ini belajar analisis.
7. Jangan mempertahan kan posisi bola yang posisinya tak memungkin kan
untuk membuat 5 bola. Ini namanya belajar mengalah
8. jangan ragu untuk membongkar formasi, walaupun sudah 4
bila sampai mengancam kelangsungan garis lain. Belajar introspeksi
9. sabar. perhatikan setiap langkah yang di ambil, dan jeli memilih bola. Sabar, jeli.
10. Jangan lihat papan score !! serius !! anda sedang belajar "Enjoy life"
Saturday, November 21, 2009
Rayben Hitam Murahan
Iyya...
mulai hari ini aku akan pake kacamata hitam
udah ratusan email kuterima tentang mataku
mataku berkilat-kilat, menyambar kesana kemari
silau mata orang semua ku buat
mereka tidak menegur ku secara langsung,
karna diam-diam mereka juga mengagumi mataku
seperti pengakuan di email ku
hanya saja kurang etis punya mata yang berkilat-kilat di zaman ini
kalo zaman pertengahan
saat penyair, seniman panggung, ato aktor collesium
mereka malah dengan sengaja menyibakkan poni nya
untuk mempertonton kan mata yang berkilat-kilat
sore ini aku pinjam kaca mata Dona dulu sementara
dan akan ke pajak rame untuk beli Rayben plastik murahan aja
toh efek nya sama aja
Nhah, kalo pake kaca mata hitam, memang sedang tren di kota ini
walau kadang aku mikir, jangan2, mereka juga ada yang mata berkilat2
ato jangan-jangan, malah ada komunitasnya
yang, bahkan, tiap weekend kumpul bareng-bareng. mojok dimanaaa gitu
kalo ada yang tau, inbox kan aja ya..
Sunday, November 8, 2009
Tinggal Semangat
ya sudah,
aku disini saja
kamu pergi saja duluan
ya mau gimana lagi
kaki ku kamu ambil
mataku kamu ambil
gimana aku mau jalan
pake tongkat pun ga bisa
tanganku kamu ambil
bahuku juga
naik kursi roda pun mau nempel dimana
pantatku udah buatmu
punggung juga
apalagi perut
ya sudah,
kamu duluan saja
aku disini saja
tapi jangan bawa semangat ku ya
Saturday, November 7, 2009
kabut, pensil, angin dan lingkaran
Banyak yang ingin kusampaikan
seperti lapisan kabut berlapis-lapis
di ujung pucuk gunung-gunung.
belum bisa ku yakinkan frame sebelah mana
yang ingin kusampaikan
begini kabut itu:
semangat dan senyuman yang datang darimu
juga melemahkan nalarku
tapi samar-samar menajamkan langkahku
waktu yang berkualitas bersamamu
menajamkan existensi mu
tapi aku takut juga mengurangi kualitasmu
jalanku berat dan panjang
kau meringankan
tapi aku takut memberatkan mu
-*-
tak ada garis pena tegas di dalam frame ini
hanya arsir-arsir pensil tipis-tipis, halus-halus
tapi setiap pulasannya serasa seperti
angin kencang menjelang hujan di sore yang sejuk
membuatku menarik nafas panjang memejamkan mata,
mendongakkan wajah, dan mengangkat bahu
dan darahku berdesir lebih cepat mengimbangi detak jantungku
aku merasa sejati, sama persis banyaknya dengan aku merasa bias
keindahanmu ku jaga semampunya untuk tidak
menggaris di dalam lingkaranku
Jangan! lingkaranku begitu luas namun begitu cair
setetes saja mampu membuat riak yang dalam dan lama
aku tau kau tau apa yang ku tau
dan kau tau, kalau aku tau, bahwa kau tau
begitulah, kurang lebihnya.
seperti lapisan kabut berlapis-lapis
di ujung pucuk gunung-gunung.
belum bisa ku yakinkan frame sebelah mana
yang ingin kusampaikan
begini kabut itu:
semangat dan senyuman yang datang darimu
juga melemahkan nalarku
tapi samar-samar menajamkan langkahku
waktu yang berkualitas bersamamu
menajamkan existensi mu
tapi aku takut juga mengurangi kualitasmu
jalanku berat dan panjang
kau meringankan
tapi aku takut memberatkan mu
-*-
tak ada garis pena tegas di dalam frame ini
hanya arsir-arsir pensil tipis-tipis, halus-halus
tapi setiap pulasannya serasa seperti
angin kencang menjelang hujan di sore yang sejuk
membuatku menarik nafas panjang memejamkan mata,
mendongakkan wajah, dan mengangkat bahu
dan darahku berdesir lebih cepat mengimbangi detak jantungku
aku merasa sejati, sama persis banyaknya dengan aku merasa bias
keindahanmu ku jaga semampunya untuk tidak
menggaris di dalam lingkaranku
Jangan! lingkaranku begitu luas namun begitu cair
setetes saja mampu membuat riak yang dalam dan lama
aku tau kau tau apa yang ku tau
dan kau tau, kalau aku tau, bahwa kau tau
begitulah, kurang lebihnya.
Air Kebanyakan
aku tidak di permukaan
aku juga tidak di dasar
aku air kebanyakan
kadang menyentuh permukaan
kadang menjejak di dasar
namun terombang arus air lah kebiasaan
tangan menggapai permukaan
kaki enggan beranjak
gaun ku makin melayang-layangkan ku
mataku terbuka perih
nafasku gelembung lemah
detak jantung di redam arus
gaunku semakin pudar
suaraku makin sayup
kulitku semakin pucat
Subscribe to:
Posts (Atom)