Selama beberapa kali berjalan melewati gurun, biasanya aku selalu menjalani gurun sampai di ujungnya. Kali ini, ingin sekali rasanya berhenti di sebuah oasis. Mungkin aku sudah renta. Atau oasis ini yang mulai kelihatan menggoda.
Dan, aku singgah, berkelilling di pasar kecil yang ternyata semenarik ini. Aku menyentuh beberapa barang. Berdesir darah ku membayangkan, kalau saja aku punya dinar lebih untuk membeli beberapa barang yang selain berguna dan indah pula rupa nya.
Kucoba bertanya pada penjualnya yang berjambang dan tentunya bejubah panjang. Ternyata memang mahal, dan kurasa pun, tak akan sanggup merawatnya. Ada cawan yang bentuknya seperti bunga mawar, tentu indah bila di pajang.
Dan, mungkin ini beruntung namanya, ada sebuah penginapan yang di lantai bawahnya setiap saat bulan gelap, mempertontonkan drama boneka. Harga penginapannya murah, dan susunya pun segar. Sudah 3 hari aku tinggal disini, dan selalu melewati tenda penjual gelas yang sama. Saat aku melirik, untung dia tak menyadari.
Mungkin aku akan tinggal beberapa hari lagi, mencoba mencari pekerjaan, aku ingin membeli gelas bentuk mawar itu.
No comments:
Post a Comment