Sunday, January 21, 2007

Yanti dan Pria Itu di Gunung Sibayak

Yanti ... !!!

Dimana kau, kupikir aku sudah segitu egoisnya
ga main ke kompas dan menjumpai seminggu ini,
rupanya, waktu kemaren aku ke Kompas,
Edo malah nanya apa kau udah pulang dari Sibayak
ato belum, dengan kecil hati kubilang nggak tau.
Malah aku tanya sama siapa perginya, sblm di jawabnya
Kutebak, pasti pergi sama anak-anak ITM.

Iya, katanya. Aku langsung Il-Feel.
Katanya juga, kalau dia cemas, karena ga ada
handphone yang bisa dihubungi dan menurut rencana,
waktu kau meneleponnya, kalian mau pulang Kamis Day.
Tapi ini udah Sabtu Day, tapi kalian belum ada juga.

Iseng-iseng *suer! cuma iseng* aku telpon nomermu.
Ga aktif. Edo nanya, aku cemas ato ngga? kubilang,
engga tuh! dia kan sama pria-pria itu. Biarin aja.

Yanti, kalau kau pulang, dan membaca ini,
aku mau minta maaf, kalau aku ga pernah exited
tentang cerita-ceritamu tentang pria itu,
(sebut saja Marco, bukan nama sebenarnya)
karena, aku ga ngerasa ada cinta disana.
Dan ga ada jiwa lali-laki petualang di Marco.

Beda, kan? gimana aku waktu ketemu Opank (nama
samaran -red). Bukan karena ditraktir kopi,
tap aku ngerasain keberadaan jiwa Opank,
dia hidup, menjadi dirinya, sebagai lelaki.
Walaupun, sms-sms manjanya itu terlalu berlebihan
menurutku, karena pria-pria tough yang ku kenal tak
pernah begitu kecuali Eric (nama sebenarnya -red).

Atau, gimana aku semangatnya jodohin kau sama
agam peut neuk aneuk mata itu. Aku suka melihat
kepintarannya, bicaranya, sikap tubuhnya
*sikap Yan! s i k a p! bukan bau tubuh*
dia juga muslim *kalau itu penting buatmu*
dia juga anak K*m**s lagi. Kau masih ingat kan?
Betapa kerennya anak-anak mapala kita kalau di
bandingkan Karang Taruna yang di depan pendopo itu.

Tapi, semua terserahmu sayangku!
Asal kau masih tetap mau mengutangiku setiap bulan,
aku akan medengar your F**k*ng B**lsh*t tentang
pria itu.

Sorry, kalau terlalu naif. That's why we
keep loosing friend in our journey.

No comments: